Selagi ini bulan puasa ayo kita berposting tentang bulan ramadhan..
saya ada ceritalucu nih darinya [Ida Arimurti] yang judulnya Mengambil Pelajaran Dari Cerita Lucu di Bulan Ramadhan.ayo kita dengerin saja ceritanya yah..
Ada sebuah kisah, seorang anak kecil yang ikut menjalankan ibadah puasa.
Anak kecil ini mencoba berpuasa seperti layaknya orang dewasa, puasa sampai
full alias sampai magrib. Saat memulai menjalankan puasa, anak kecil ini
yang dirasakan menjalankan bulan puasa adalah berat, mengeluh dan memikirkan
entar kalau buka puasa makan apa ya? Wajar kalau anak kecil bersikap ini.
Ditengah waktu puasa, anak ini mengelu kepada Mama nya " Ma...kenapa puasa
kok lama sekali sih,,,gak kuat ni ma.." kata anak kecil ini. Mamanya hanya
diam dan tersenyum. Lagi-lagi anak ini bicara "ma,,,,pengen minum ma? Gak
kuat?", tetap aja mamanya diam, tidak menjawabnya, sembari mama nya
mempersiapkan dan membereskan rumah. Biasa... tugas seorang Ibu . Selang
beberapa lama adik kecilnya datang membawa minuman, karena adiknya masih
kecil dibawa umur. Adik ini menawarkan minuman didepan kaka nya sembari
menyodorkan minuman dengan berkata "ka,,,, mimi?" dengan wajah polos dan
baik hati. Lalu kakanya mengambil minuman itu dan meminumnya, karena saking
tidak kuatnya. Berucap adiknya " hehe...kaka minum, kaka batal,,,,mama kaka
minum, kaka batal....pok pok pok, suara tepukan tangan adik kecil itu dengan
wajah senyum karena merasa ada teman gak berpuasa. (^_^).
Kemudian hari besok dia mencoba untuk tetap berpuasa dan mencoba untuk bisa
full puasanya ampek magrib. Karena kaka ini malu kemarin batal puasanya.
Hari ini si kaka ini ada peningkatan puasanya, tidak sampe setengah hari,
tapi berbagai cobaan untuk bisa puasa selalu ada. Satu jam sebelum berbuka
puasa, si kaka ini mengeluh lagi sama mamanya, dan berkata "mama, aku gak
kuat nih ma, lama banget ya ma, buka puasanya. Pengen minum ma?" dengan
wajah meratap sedih. Seperti biasa si adik kecilnya datang membawa minun dan
mama pergi ke dapur untuk mempersiapkan buka puasa. Adik kecil ini
menyodorkan minuman didepan kaka nya dan berucap "ka,,,, mimi?". lalu kaka
ini melihat-lihat bahwa mama nya sedang di dapur, cepat-cepat minuman yang
disodorkan adiknya diambil lalu diminumnya dengan rasa kehausan.
"hehe,,,kaka batal puasanya, hehe.... pok pok pok" suara tepukan tangan si
adik kecil itu, dengan senangnya, lalu adiknya memanggil mamanya, "mama,
kaka minum ma. Kaka batal puasanya ma,,,," ucap adiknya dengan wajah
gembira. Kemudian si kaka nya merasa benar-benar malu karena batal lagi.
Yup, kita bisa mengambil pelajaran dari cerita diatas, itu merupaka cerita
lucu buat aku, tapi kalau anda merasa cerita ini tidak lucu ma tidak
apa-apa. Tapi disini bisa diambil hikmah buat kita yang sudah baliq dalam
segi usia. Belum tentu yang kita jalani shaum ini apakah mendapatkan nilai
ibadah atau tidak? Atau hanya merasakan haus dan lapar aja. Kalau kita masih
membawa, bahwa puasa menjadi halangan menjalankan aktifitas, berat, mengeluh
dan masih memikirkan entar buka puasa makan apa ya? Seperti cerita anak
diatas, maka sifat kita masih kanak-kanak. Walapun dalam segi usia lebih tua
dari anak kecil, tapi tingkah lakunya seperti anak kecil aliasnya
berpikirnya. Kadang ini sering dialami kebanyakan orang saat menjalankan
puasa. Cobalah untuk selalu intropeksi diri bahwa puasa merupakan kewajiban
dan jangan hanyak melaksanan puasa sekedar gugur kewajiban aja sudah, tapi
apakah nilai ibadah puasa kita diterima atau tidak di hadapa-Nya? Kan jadi
sia-sia kalau hanyak menjalankan puasa dengan capek tapi tidak bernilai, wah
tidak menyenangkan itu, capek deh yang didapat, capek menahan makan dan
minum. Maka itu isi aktifitas bulan puasa ramadhan ini dengan mentafakuri
dan memahami ayat-ayat Al-Qur'an, agar menambah dan meningkatkan keimanan
kita dan dengan sendirinya haus dan lapar akan hilang sendiri dan Insya
Allah bisa mendapatkan nilai, nilai ibadah. Amin...
saya ada ceritalucu nih darinya [Ida Arimurti] yang judulnya Mengambil Pelajaran Dari Cerita Lucu di Bulan Ramadhan.ayo kita dengerin saja ceritanya yah..
Ada sebuah kisah, seorang anak kecil yang ikut menjalankan ibadah puasa.
Anak kecil ini mencoba berpuasa seperti layaknya orang dewasa, puasa sampai
full alias sampai magrib. Saat memulai menjalankan puasa, anak kecil ini
yang dirasakan menjalankan bulan puasa adalah berat, mengeluh dan memikirkan
entar kalau buka puasa makan apa ya? Wajar kalau anak kecil bersikap ini.
Ditengah waktu puasa, anak ini mengelu kepada Mama nya " Ma...kenapa puasa
kok lama sekali sih,,,gak kuat ni ma.." kata anak kecil ini. Mamanya hanya
diam dan tersenyum. Lagi-lagi anak ini bicara "ma,,,,pengen minum ma? Gak
kuat?", tetap aja mamanya diam, tidak menjawabnya, sembari mama nya
mempersiapkan dan membereskan rumah. Biasa... tugas seorang Ibu . Selang
beberapa lama adik kecilnya datang membawa minuman, karena adiknya masih
kecil dibawa umur. Adik ini menawarkan minuman didepan kaka nya sembari
menyodorkan minuman dengan berkata "ka,,,, mimi?" dengan wajah polos dan
baik hati. Lalu kakanya mengambil minuman itu dan meminumnya, karena saking
tidak kuatnya. Berucap adiknya " hehe...kaka minum, kaka batal,,,,mama kaka
minum, kaka batal....pok pok pok, suara tepukan tangan adik kecil itu dengan
wajah senyum karena merasa ada teman gak berpuasa. (^_^).
Kemudian hari besok dia mencoba untuk tetap berpuasa dan mencoba untuk bisa
full puasanya ampek magrib. Karena kaka ini malu kemarin batal puasanya.
Hari ini si kaka ini ada peningkatan puasanya, tidak sampe setengah hari,
tapi berbagai cobaan untuk bisa puasa selalu ada. Satu jam sebelum berbuka
puasa, si kaka ini mengeluh lagi sama mamanya, dan berkata "mama, aku gak
kuat nih ma, lama banget ya ma, buka puasanya. Pengen minum ma?" dengan
wajah meratap sedih. Seperti biasa si adik kecilnya datang membawa minun dan
mama pergi ke dapur untuk mempersiapkan buka puasa. Adik kecil ini
menyodorkan minuman didepan kaka nya dan berucap "ka,,,, mimi?". lalu kaka
ini melihat-lihat bahwa mama nya sedang di dapur, cepat-cepat minuman yang
disodorkan adiknya diambil lalu diminumnya dengan rasa kehausan.
"hehe,,,kaka batal puasanya, hehe.... pok pok pok" suara tepukan tangan si
adik kecil itu, dengan senangnya, lalu adiknya memanggil mamanya, "mama,
kaka minum ma. Kaka batal puasanya ma,,,," ucap adiknya dengan wajah
gembira. Kemudian si kaka nya merasa benar-benar malu karena batal lagi.
Yup, kita bisa mengambil pelajaran dari cerita diatas, itu merupaka cerita
lucu buat aku, tapi kalau anda merasa cerita ini tidak lucu ma tidak
apa-apa. Tapi disini bisa diambil hikmah buat kita yang sudah baliq dalam
segi usia. Belum tentu yang kita jalani shaum ini apakah mendapatkan nilai
ibadah atau tidak? Atau hanya merasakan haus dan lapar aja. Kalau kita masih
membawa, bahwa puasa menjadi halangan menjalankan aktifitas, berat, mengeluh
dan masih memikirkan entar buka puasa makan apa ya? Seperti cerita anak
diatas, maka sifat kita masih kanak-kanak. Walapun dalam segi usia lebih tua
dari anak kecil, tapi tingkah lakunya seperti anak kecil aliasnya
berpikirnya. Kadang ini sering dialami kebanyakan orang saat menjalankan
puasa. Cobalah untuk selalu intropeksi diri bahwa puasa merupakan kewajiban
dan jangan hanyak melaksanan puasa sekedar gugur kewajiban aja sudah, tapi
apakah nilai ibadah puasa kita diterima atau tidak di hadapa-Nya? Kan jadi
sia-sia kalau hanyak menjalankan puasa dengan capek tapi tidak bernilai, wah
tidak menyenangkan itu, capek deh yang didapat, capek menahan makan dan
minum. Maka itu isi aktifitas bulan puasa ramadhan ini dengan mentafakuri
dan memahami ayat-ayat Al-Qur'an, agar menambah dan meningkatkan keimanan
kita dan dengan sendirinya haus dan lapar akan hilang sendiri dan Insya
Allah bisa mendapatkan nilai, nilai ibadah. Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar